Tinggal Di Dalam Gentong

Arus informasi sangat cepat sekali, hampir bisa secepat kilat, tidak membaca berita atau info bisa ketinggalan update, tetapi tidak ada ruginya ketinggalan update info terkini.

Terlalu banyak berita yang beredar bikin dongkol dan kesal, tidak sedikit juga situs berita menampilkan info yang tidak terlalu penting bahkan terkesan mengada-ngada, dari judul yang sangat wah sekali, ketika membaca hmm malah kesel.

Navigasi situs berita kadang bikin jengkel setiap beberapa paragraf harus dipotong dengan halaman selanjutnya, paginasi yang berlebihan, setelah selesai membaca jadi menyesal karena info yang didapat bikin emosi.

Apalagi membuka timeline twitter, seakan-akan kita dipaksa untuk melihat kejadian terkini, kabanyakan hal yang menjadi bahan gunjingan di dunia maya, kurang-kurangi membaca trending twitter, agar hidup lebih tentram.

Twitter memang ajaib, hal yang sepele bisa menjadi isu yang besar, kadang bikin geli ketika selesai membaca suatu thread, atau sumpah serapah yang keluar dari mulut netizen mulutnya pedas bagikan samurai dilumuri sambal bu rudi.

Memang harus mempunyai filter dalam membaca dan menelan segal hal yang tersebar di dunia maya, kehidupan di awan, tidak semua benar, tapi ada yang benar juga.

Banyak juga manusia baperan di dunia maya ini, sedikit-dikit lapor dengan jurua andalan uu ite, kebebasan bersuara yang semu, apalah itu istilah freedom of speech hanya slogan saja.

Semua disensor, justru hal yang dilarang malah bikin orang penasaran, mungkin tugasnya hanya bisa memblokir akses, padahal yang dibutuhkan hanya jaringan internet yang merata.

Atau sebaliknya tinggal di dalam gentong saja.