Terbang Ke Dasar Bumi

Keramaian selalu menghantui, tidak ada yang benar-benar ramai selain rasa sepi yang dirayakan, ketika jam sudah menunjukkan angka yang sering dilupakan hiruk pikuk berlahan surut.

Kesendirian menjadi teman sejati diantara dingin malam dan suara kecoa yang sedang tertawa dipojokan closet wc umum, membawa kabar sudah menyetubui kucing liar.

Pagi tadi seorang yang penuh dengan rasa kekesalan di dalam dadanya bangun tergesa-gesa, banyak hal yang belum terselesaikan, sedangkan jam terus berputar tidak ada kompromi.

Suara kecil dari balik pintu yang tertutup rapat samar-samar terdengar dari pendengaran lelaki yang selalu menanti keberuntungan setiap harinya, pqda kenyataannya hanya ada jalan buntu hingga tertidur lelap.

suara samar-samar

Akhirnya terbangun dengan rasa terpaksa meninggalkan tempat tidur yang penuh dengan debu tebal, membuka mata melihat matahari sudah telanjang di balik jendela tanpa kaca.

Tidak seperti biasanya pagi itu cuaca sangat dingin sekali, mata merah dan seluru tubuh gemeteran menahan rasa dingin yang datang seketika di pagi hari sialan.

Menuju kamar mandi, masih ada kecoa dipojokan yang menyetubui kucing liar, sepertinya semalam tidak bisa tidur dengan tenang karena kecoa selalu mencari mangsa hewan yang tersesat di dapur atau kamar mandi.

Mungkin hari ini adalah mimpi buruk bagi kecoa itu, lelaki membuka celana dengan mata tertutup dan melakukan kegiatan buang air kecil, karena kecoa yang begadang semalam tubuhnya dipenuhi oleh air seni.

Air seni mengarah ke pojokan kamar mandi tepat dimana kecoa itu berdiam diri sambil menunggu mangsa, kesal bukan main, akhirnya mencoba terbang namun usaha itu sia-sia.

Seluruh tubuh basah kuyup, sayap kecil tidak berfungsi terlalu banyak beban dari air seni, mencoba lari ke arah lelaki sialan itu, namun di tengah perjalanan terpeleset oleh air bau pesing.

Susah payah akhirnya berhasil pindah dari pojokan kamar mandi, membutuhkan waktu sekitar lima menit samapi di lubang closet, berusaha mengatur nqfasa kexoa istirahat dengan menarik nafas dalam-dalam.

Selang bbeberpa detik, pandangan di mata kecoa menjadi gelap, hanya ada rasa takut yang terpikirkan oleh kecoa yang malang, tiba-tiba benda panjang agak kenyal menimpa tubuhnya, baunya bukan main.

Sesak akibat tertimpa oleh benda kenyal sialan, dan juga karena manahan nafasa dari bau yang teramat sangat menyengat, berusaha dengan keras agar terbebas dari benda itu.

Namun semuanya terasa sia-sia ketika air dengan sekala besar jatuh dari atas, masuk ke lubang bersama dengan benda kenyal nan bau, kecoa itu menuju arah yang tak berujung.