Melihat Senyuman Membuat Lelaki Itu Menangis

Duduk termenung disudut kota yang murung, seorang lelaki berwajah lusuh tanpa semangat hidup berjalan tanpa mengangkat kedua kakinya, suara pasir bercampur debu terbawa oleh gesekan dari sepatu lelaki murung itu.

Bagaimana bisa lelaki murung itu duduk sambil berjalan, tidak bisa dijelaskan dengan logika, matahari muncul sangat malas sekali, pemandangan kelabu sejak tadi pagi sampai sore ini.

lelaki murung akhirnya berkata

Setelah itu lelaki tersebut kembali muram terus berjalann tanpa mengangkat kaki, debu berhampuran di sekelikingnya, tidak ada seorang pun yang mau mendekat.

Ada beberapa orang berjalan sambil mengobrol, lelaki murung mengamati dengan pandangan yang sinis, seorang perempuan mengenakan pakaian serba hitam tersenyum kepada lelaki muram, dan seketika lelaki muram menangis tanpa dia sadari.

Pasir bercampur debu kini menjadi basah oleh tetesan air mata lelaki murung, matahari semakin bersembunyi, suasana semakin kelabu, suara petir mulai menyambar saling bersaut, sore itu hujan deras dan lelaki muram basah terus berjalan.

Tangisan lelaki muram semakin kencang, tidak bisa membendung airmata lagi, tetesan airmata dari lelaki murung berlomba dengan hujan yang deras, banjir pun datang, sungai meluap, perumahan terendam.

Semua orang keluar mencari dataran tinggi dan menyelamatkan barang yang bisa diselamatkan, sedangkan lelaki muram itu tenggelam oleh airmatanya sendiri.