Kenyataan Yang Menjadi Mimpi Di Siang Bolong

Lapig malam ini menunggu teman-temannya datang, jam sudah masuk malam, perut lapig sudah keroncongan sejak sore, tidak ada sisa makanan atau uang receh yang terselap di kantong celana, berharap temannya datang membawa sebungkus nasi padang, dua sachet kopi dan rokok yang masih tersegel.

Menunggu tidak ada bosan, lapig masih menanti, tidak ada salahnya tidur sejenak, barangkali ketika bangun sudah tersedia makanan dan seperangkatnya, cuaca malam ini sangat dingin tetepi tidak ada tanda-tanda hujan akan turun, langit tidak begitu gelap.

obrolan orang lewat di depan kandang babi

Seketika lapig bangun dari rebahan, melihat disekitar luar, hanya ada orang asing lewat sambil mengobrol, kembali lagi rebahan, tidak terasa waktu cepat berlalu, suasana semakin sepi, semua jarum jam sudah berada di tengah.

Impian dan harapan lapig mulai sirna, mengunci pintu agar tidak ada tikus yang bertamasya, memaksa memejamkan mati, terdengar suara langkah kaki dari kejauhan, lapig mengintip di sela jendela yang tidak berkaca, berharap nade dan mona datang.

Suara langkah kaki semakin dekat, diiringi dengan tingkah yang tidak normal, lapig memandang dengan curiga dari sela jendela, jika dilihat dari pantulan bayangan seperti itu bukan nade atau mona.

Seketika bulu kuduk lapig berdiri, menarik selimut dan mencoba melupakan apa yang sudah dilihat tadi, lapig semakin berhalusinansi, lapih pura-pura tidur sampai subuh.

Waktu subuh datang lapig mulai bisa tertidur pulas, manusia normal pada umumnya mulai melakukan aktivitas di pagi hari yang cerah dan sejuk, matahari tidak terlalu tampak.

Lapig masih tertidur pulas, tidak terasa sudah siang bolong, matahari sudah tampak jelas, terbangun oleh sinar matahari yang masuk dari pintu masuk, lapig kebingungan sejak malam pintu sudah terkunci rapat, bulu kuduk bangun, lapig mulai membuka mata pelan-pelan.

Sebungkus nasi padang, dua sachet kopi hitam dan sebungkus rokok tersedia dihadapan lapig, betapa gembira hati lapig bangun tidur sudah tersedia semua yang dia inginkan sejak tadi malam.

mona mengedor pintu sangat keras

Setengah sadar lapig bangun dari tidurnya, rasa kesal yang tersisa impiannya hanyalah mimpi, lapig lalu membuka pintu, mona dan nade datang tanpa membawa makanan, lapig masih setia dengan perutnya yang keroncongan.