Hujan di Malam Hari

Matahari menghangatkan cucian baju yang basah, hawa panas di musim penghujan merupakan kutukan yang lumayan membuat badan menjadi meriang, tidak ada mendung atau gerimis, hanya matahari yang terik.

Pagi hari sudah cerah, membawa kabar baik bagi sebagian orang, dan beberapa orang lagi masih melamun memikirkan masa depan atau menyesali masa lalu, tidak ada yang benar-benar memikirkan hari ini, sebab perut lapar membuat konsentrasi hilang.

Waktu pertengahan malam, suara geluduk dan cahaya petir memamerkan pesonannya, tidak lama kemudian hujan deras datang, tidak ada lagi opsi yang sempurna selain menyalakan musik yang menggugah mata ini untuk tidur.

Pilihan lagu dengan nada minor nan sendu mampu untuk memejamkan mata, tetapi pikiran ini selalu membayangkan secangkir kopi indocafe di warung seberang rumah, dibuat oleh air yang sangat mendidih dan alunan musik mellow sepertinya menyenangkan.

Tanpa melihat jam yang sudah pukul sepuluh, dimana orang normal sudah berada di alam mimpi, kaki ini melangkah menuju warung di seberang rumah, setelah sampai hujan deras turun tanpa rasa ragu.