Ibu Kopi Keliling (Kopling)

Pada akhirnya kopi sama bentuknya yang membedakan siapa yang membuatnya, padahal sama-sama kopi sachet banyak dijual di warung pinggiran jalan atau ibu-ibu kopling (kopi keliling). 

Sebelum jam tujuh pagi, di depan pom bensin, seorang ibu duduk di pembatas jalan berwarna zig-zag hitam putih, duduk disamping sepeda Phoenix dudukan di belakang ada ranjang warna putih, berjejer kopo hitam merek kapal api sampai kopi indocafe. 

Tersedia rokok eceran berbagai merek terkenal di masyarakat, dari rokok tukang kuli sampai rokok banci semua bisa dibeli dengan ketengan, harga umumnya lima ribu tiga batang, dan satu gelas kopi tiga ribu rupiah, tidak begitu panas hanya anget-anget manja, sebab sumber air dari termos sejak tadi subuh. 

“Bu, biasa muter kemana aja?” 

“Biasa dek, kalo pagi di depan rumah sakit rada siang geser dikit depan pom bensin, habis itu ke puskesmas udah deh pulang ke rumah”

Tidak lupa ibu kopling menjual berbagai macam makanan, dari nasi kuning hingga nasi rames yang sudah dibungkus, dan berbagai macam roti rasa susu tapi isinya blueband wkwkwk. 

“Kopi indocafe satu sama surya tiga batang bu” 

Ibu kopling sangat sigap belum satu menit kopi sudah jadi, walaupun hanya kopi sachet yang dituang di gelas plastik lalu diisi dengan air termos, tetapi geraknya sangat cepat seperti sudah menekuni pekerjaan tersebut dari lahir. 

Setelah jadi, langsung membayar kopi dan rokok, ibu itu secara otomatis berkata:

“Sekalian isi pulsanya dek?” 

“Lah kok kaya kasir indojanuari, bu? 

“xixixixi”

Lalu ibu kopi keliling itu beraksi lepas kopling lalu standing.