Colokan dan Segelas Es

Tidur kurang dari jam sebelas malam, lampu kamar dimatikan, hp disilent, tidak merasakan mimpi yang aneh-aneh, lali tiba-tiba ada yang membangunkan pagi sudah tiba.

Seperti biasa kegiatan di hari sabtu dan rabu, berangkat pagi, untung saja ada yang mengantar pulang pergi, tidak harus menggunakan kendaraan umum.

Hal yang ditakutkan orang jaman sekarang adalah batere smartphone habis, yah benar seja entah terjadi sejak kapan jika keluar rumah baterai habis rasanya tidak enak.

Pernah diomelin karena tidak bisa dihubungi pas waktu henti, penyebabnya baterai hp habis, sebesar besarnya kapasitas baterai pasti cepat habis jika selalu terhubung dengan Internet.

Sehabis sarapan bubur, dan minum teh gratis dari penjual bubur, tidak lupa membeli satu lagi tanpa kacang dan sambal, mengantarkan bubur yang sudah dipesan.

Perut bergejolak, bubur Tangerang dicampur sambal merah encer membuat mulas, setor lah pagi ini, melihat baterai hp sudah tinggal 15% sedangkan harus berkomunikasi dengan kakak ipar yang memberi tumpangan.

Sudah memprediksi bakal terjadi hal seperti itu, memakai jaket baru dari orang kesayangan tentunya banyak kantong, kantong kiri ada charger kantong kanan ada dompet dan hape.

Sedangkan kantong atas ada earphone dan sebungkus rokok berpasangan dengan korek anti angin dan badai.

Setor ke wc selesai langsung menuju kedai makanan dan minuman diseberang jalan, memesan satu gelas besar es guday pris, ada colokan terminal empat lubang.