Jadi Begini Rasanya Buang Air Besar Tengah Malam

Tidak ada yang membuat manarik dalam hidup ini kecuali membuang air besar pada tengah malam buta ini, keadaan semakin sunyi hanya terdengar bunyi serangga yang masih terjaga setiap malamnya, mungkin kelak dia akan tertidur jika tidak ada hal yang membuat dirinya tertarik melakukan aktivitas.

kebiasaan membaca buku yang sudah tidak lagi dilakukan membuat saya merasa bodoh sekali, kehilangan arah, dan malam ini mencoba kembali membuka selembaran buku dari albert camus tentang absurditas, kata yang selalu saya ingat adalah “harus kah saya bunuh diri? atauh mendapatkan secangkir kopi.” sontak saya membuat kopi dan kemudian, mules datang.

tengah malam, mengajarkan untuk berbicara kepada diri sendiri tangang segala hal yang mungkin terlewatkan pada hari sebelumnya, atau kata yang belum sempat terucap, tengah malam memberi kesempat kepada hal tersebut.

tidak ada salahnya berbicara pada diri sendiri, toh jika bicara kepada orang lain sebenarnya dia tidak begitu peduli dengan apa yang kita ucapkan, bahkan hanya sekedar penasaran selebihnya masa bodo tengang bagaimana dunia ini bekerja.

satu hal yang membuat berbicara terhadap diri sendiri menjadi menarik, kita bisa jujur terhadap apa yang sebenarnya harua dikatakan, karena mudah sekali berbohong dengan orang lain, tetapi membohongi diri sendiri sangat sulit dilakukan, selamat berbicara dengan diri sendiri, setiadaknya ada yang mendengarkan, yaitu dirimu sendiri.

tiba pada akhirnya saya lebih percaya terhadap proses dari pada tujuan, tujuan itu omong kosong yang begitu manis dan menggoda, namun sebenarnya tujuan hanya fatamorgana yang selalu terlihat indah dan kita selalu ingin menggapai hal tersebut.

tidak terasa saya sudah hampir setengah jam menulis tulisan ini sambil buang air besar tengah malam, dan hal yang mengerikan adalah melihat kecoa, semoga saja dia tidak terbang.