Ayam Durhaka Digeprek Oleh Majikannya

Wildanfauzy.com – Si Jone doyan jajan di persimpangan jalan simpang enam, lampu merah menyala lama sekali hampir setengah jam, ternyata ada kesalahan teknis, keadaan simpang siur, suara klakson tidak ada berhenti-henti, sedangkan si joni asik mondar-mandir.

Majikannya pusing bukan kepalang, si joni tidak kunjung pulang, ayam warisan dari leluhur mang dorakim bernama joni, lahir selasa pahing tengah malam, konon katanya leluhurnya mimpi bakal dapet rejeki nomplok sebelum joni lahir.

Ayam kampung lahir dengan sehat, tumbuh besar dengan kasih sayang majikannya, setiap hari selalu makan beras pulen hasil gilingan terbaik, tubuh joni tegap sehat tidak seperti ayam kepunyaan mang burhan yang kurus dan selalu makan ampas beras atau dedek.

Suatu ketika ayah mang dorakim yang sudah sepuh, menitipkan barang berharga sebelum meninggal, dia mewarisi seekor ayam jago jantan asli kelahiran gang senggol kepada mang dorakim, tidak ada lagi barang yang berharga selain si joni.

Sehari setelah kepergian ayah mang dorakim, si joni sedih sekali, menangis sepanjang malam, tiga hari tidak makan, sebenarnya mang dorakim tidak terlalu pandai mengurus joni.

si joni mengeluh karena harus makan raskin

mang dorakim melempari joni dengan raskin

Tidak tahan lagi, joni kesal bukan main, akhirnya joni menyerang mang dorakim yang malang, bibir jadi monyong, pergelangan kaki lecet-lecet, terjadi perkelahian antara manusia dan seekor ayam yang sedang badmood karena dikasih beras miskin.

Bulu di kepala joni rontok akibat jambakan mang dorakim, pertahanan mang dorakim sudah lumpuh, terkapar di pelataran rumah yang hampir rubuh, si joni kepala nya jadi botak, lantas pergi meninggalkan lelaki yang terkapar.

joni mengumpat dan melangkahi tubuh mang dorakim

mang dorakim sempat menyumpah sebelum pingsan

Rasa bangga karena bisa mengalahkan seorang manusia, joni melebarkan bulu yang masih tersisa di leher, berjalan dengan gaya perlente menuju persimpanhan jalan, perutnya masih lapar, mencoba tegap.

Si joni mulai nakal, semenjak ayah mang dorakim meninggal, mulai berani menyetubuhi ayam mang burhan, bahkan ayam bapak kades ia setubuhi dengan brutal, tetapi pak kades sangat senang akhirnya ayam bisa bertelur.

Hingga pada suatu hari, ketika si joni sedang asik jajan di rumah bordil khusus ayam di simpang enak, cuaca sedang terik-teriknya, datang seorang lelaki membawa benda tumpul.

Si joni sedang asik-asik nya main kuda-kudaan dengan si juleha ayam kepunyaan bapak menteri, kaget bukan main mang dorakim masuk ke kandang ayam di dekat simpang enam, dan langsung menyekik si joni.

Tanpa pikir panjang si joni digeprek oleh mang dorakim, walaupun burung joni masih tegang, si joni meninggal di tempat dengan burung yang masih tegang, juleha menangis ketakutan melihat peristiwa siang itu.

Singkat cerita, mang dorakim membuka bisnis ayam geprek, akhirnya mimpi ayah mang dorakim benar adanya, bahwa ayam itu mendatangkan rejeki nomplok, bisinis ayam geprek mang dorakim laris bukan main, sudah mempunyai cabang di berbagai negara.

Suatu ketika mang dorakim diwawancarai oleh majalah bisnis kelas dunia.

wartawan dari majalah bisnis ternama bertanya

mang dorakim menjawab wartawan itu